Selasa, 27 Maret 2012

Mendidik anak cerdas bersosialisasi


Jika ditanya berapa banyak orang tua yang mengharapkan  anak anaknya bisa bersosialisasi dan bisa diterima di masyarakat, jawabannya adalah 100%.
Namun  jika ditanya seberapa banyak  orang tua yang tahu dan  memberikan  cara bersosialisasi yang baik kepada anak anak agar anak anak bertumbuh sesuai yang diinginkan, jawabannya adalah sedikit sekali.

Boleh kita simpulkan  orang tua masa kini memberikan  ekspektasi yang tinggi kepada anak tanpa merasa perlu turut dalam  proses di dalamnya. Akibatnya sering merasa  apa yang diharapkan  itu sering tidak sesuai dan terjadi kekecewaan.

Khusus dalam  sesi ini kita bahas orang tua yang mengharapkan  anak anak mampu bersosialisasi dengan baik, namun tidak tahu bagaimana  caranya.
Tidak usah berkecil hati, yang paling penting sebagai orang tua kita bersedia mengosongkan cawan kita untuk mengisi ilmu pengetahuan dalam proses mendidik anak.

Pertanyaan  yang wajib kita jawab adalah apakah kita sebagai orang tua sudah memperlihatkan  bagaimana kita bisa bersosialisasi dengan  baik  kepada anak anak kita?
Jangan jangan kita malah menjadi orang tua yang antisosial?
Hal ini sangat penting untuk diketahui karena  anak anak adalah peniru yang ulung, jadi orang tua disini sangat berperan memberikan  role model  yang baik kepada anak.
Orang tua juga harus memberikan kesempatan kepada anak anak untuk bersosialisasi.

Jika ditanya kapan sih anak sudah bisa diajarkan  bersosialisasi? Jawabannya adalah sekecil mungkin. Mulai dengan perkenalan dan bermain dengan teman sebaya sampai mereka perebutkan mainan.Ketika mereka memperebutkan  mainan disitulah terjadi pembelajaran bersosialisasi, ketika anak kita tidak mau berbagi, kita bisa memberitahukan  bahwa mereka  bisa ditinggal teman.
Dikarenakan  ada keinginan untuk berteman itulah mereka tahu bagaimana  berbagi, dan secara tidak kita sadari telah kita masukkan  cara bersosialisasi dalam diri anak.

Dan jika kita menemukan  anak yang agak pemalu dan sulit untuk diajak bersosialisasi, kita bisa memerankan diri sebagai PR yang mencairkan suasana  perkenalan dulu, bahkan bisa menjalin  hubungan pertemanan dengan orang tua dari teman anak kita, sehingga keakraban  yang terbangun membuat anak merasa lebih nyaman.

Usahakan  orang tua tidak menjadi pahlawan kesiangan  yang selalu membela anak ketika  anak berada dalam kondisi yang kurang nyaman menurut kacamata kita, padahal tidak demikian dengan  anak anak.Dalam kondisi ini orang tua tetap mendampingi dan memberikan masukan serta pendampingan  yang bijaksana  kepada anak, dan jangan sekali kali membela anak dengan menegur anak orang lain.
Ini adalah kesempatan  yang sangat baik bagi anak untuk  belajar menyelesaikan  persoalannya dan kecerdasan bersosialisasi pasti akan terasah.

Jadi berikan anak kita jalan menjadi anak yang cerdas sosialnya, supaya anak anak punya bekal yang baik  ketika mereka terjun ke masyarakat nanti.


Salam Home Education

Melly kiong

Tidak ada komentar:

Posting Komentar