Selasa, 31 Juli 2012

Membangun Mommy Creative bukan impian semata





 Beberapa waktu yang lalu tepatnya tanggal 14 Juli 2012 saya diajak  oleh majalah Parents Guide  untuk berbagi dengan  ibu ibu di daerah Kemang, tepatnya  RSIA Kemang Medical Care. Acara ini berlangsung dikarenakan  kepedulian  dari produsen  obat Triaminic dan  Majalah Parents  Guide yang ingin memberikan sumbangsih kepada generasi anak - anak masa depan dan  mengangkat topik ” Siapkan generasi sehat generasi Bintang”.

Dalam acara ini kami dari Center Of Motherhood Melly Kiong merasa gembira diikutsertakan dalam memberikan materi, karena itu memang menjadi visi besar kami untuk membangun kualitas anak - anak melalui peran orang tua sekarang.
Untuk itulah kami bahagia sekali melihat bagaimana antusiasnya orang tua yang dengan sepenuh hati dan sangat menikmati sajian kreatif  kami bagaimana dengan sangat lugas dan sederhana  semua materi yang disampaikan oleh Melly Kiong begitu sempurna  diserap orang tua sebagai peserta.

Yang terpenting adalah terbangunnya kepedulian  akan  anak -anak yang berkualitas baik secara fisiknya maupun jiwanya. Anak -anak berkualitas akan menjadi fondasi yang kuat bagi Nusa dan Bangsa.
Terima kasih Parents Guide, terima kasih Triaminic dan terima kasih RSIA Kemang Medical Care, kepedulian  kita bersama adalah semangat yang tepat.

Salam peduli generasi berkualitas
Melly kiong


pemenang door prize

Minggu, 29 Juli 2012

Berbagi di Gereja Keluarga Allah




Sungguh  saya bahagia bisa berbagi di mana saja tanpa melihat perbedaan  baik dari sisi agama, ras  maupun  kondisi yang mengundang. Yang penting niat yang mengundang benar benar mempunyai keinginan luhur ingin mendapatkan inspirasi untuk menjadi orang tua yang lebih baik bagi anak anaknya.

Kali ini kebetulan  saya diundang oleh ibu Lina  , seorang kepala  sekolah yang pernah mengikuti sharing singkat saya di COM, merasakan betapa pentingnya pendidikan  sederhana  ini juga bisa didapatkan  oleh saudara saudara seimannya dan besar harapan bisa membangun  kualitas keluarga yang lebih baik ke depan.

Bertepatan  dengan  hari ulang tahun Gerejanya , saya diundang memberikan sharing dihadapan  lebih dari 30 orang baik yang sdh berkeluarga maupun belum.
Sungguh terharu, mereka mendapatkan  inspirasi sederhana  bagaimana  menjadi oarang tua yang diidamkan  anak anak sungguh menggugah hati saya dan saya berharap semakin banyak orang yang mau bagikan ilmu sederhana  ini kemana saja yang membutuhkan.

Semoga COM  semakin banyak menggugah masyarakat utk peduli dan  sadar akan pentingnya nilai nilai luhur pendidikan keluarga.

Salam
Melly kiong

Senin, 25 Juni 2012

International EQ Conference 19 – 20 Juni 2012




Awalnya saya tidak begitu antusias ketika diajak Pak Anthony Dio Martin turut serta dalam acara besar mereka yaitu akan mengadakan  EQ Conference. Persoalannya saya masih ragu apakah benar Pak Anthony memilih saya untuk partisipasi dalam acara sehebat itu.
Namun keraguan itu sedikit sirna ketika beliau telpon saya dan menyatakan saya pantas bahkan sangat pantas dalam sisi aplikasi yang mereka pelajari.

Akhirnya dengan rasa percaya diri saya bertumbuh juga dan saya menanti datangnya hari yang sudah direncanakan dengan tidak sabar.
Ternyata memang sebuah acara yang memberikan sentuhan mendasar bagaimana membuka  mata hati kita untuk melakukan perubahan bukan dari luar, melainkan dari diri sendiri.
Jika perubahan itu ada dalam diri kita, maka kita akan melihat perubahan itu dan kita bisa berbagi dengan sekitar kita bahkan dengan alam.Semua bisa dilakukan jika kita menggunakan hati dan penuh cinta kasih.

Membangun kepercayaan sepertinya itu adalah keinginan semua manusia, baik kepercayaan  dari bawahan, kepercayaan dari orang-orang yang kita cintai, namun pertanyaan yang paling sering terlontar adalah : “bagaimana “  membangun kepercayaan itu?

Ternyata dari intisari hampir semua pembicara hebat sekaliber Joshua Freedman,  Granville D’Souza DBA , Lea Brovedani,  FC Law, Anthony Dio Martin, Hermanto Kosasih,  Ibu Mien Uno dan Ayah Edy, semuanya mempunyai satu intisari yang sama yaitu harus dengan  CINTA, maka kita akan melahirkan emosi jiwa yang mengarah kepada semua hal yang positif salah satunya ya Trust( kepercayaan), dengan emosi yang positif itu kita bisa melihat perubahan indah yang lebih nyata .Dan kecerdasan EQ menjadi pucuk perubahan  yang nyata dan akan membuat insan manusia lebih bahagia akhirnya.

Dalam kesempatan itu saya dan Ayah Edy berbagi sesuatu yang sedikit lebih aplikatif, mengingat kami berdua juga membangun kecerdasan EQ bagi anak-anak generasi yang akan datang dengan mengajak perubahan itu menjadi keinginan kita bersama yang dimulai dari keluarga.

Ini ada testimoni singkat tentang sharing  saya di acara EQ Conference 2012, doaku semoga HR Exelence terus mengupayakan pembangunan masyarakat Indonesia khususnya dan masyarakat dunia umumnya agar menjadi manusia yang berkualitas secara emosionalnya: KLIK DISINI




















Jumat, 01 Juni 2012

Hari antusias di KTI ( Komunitas Tutor Indonesia) punya Dewi Hughes lho...





Yah seperti biasa dimanapun saya memberikan materi pasti yang pertama datang adalah pembicaranya, ha ha ha ...tidak heran demikianlah yang ada. Apakah saya marah karena menunggu lama? Tentu tidak, karena saya tidak bisa mengubah yang ada namun minimal saya mencoba merubah diri saya untuk menjadi pribadi yang lebih disiplin.
Setuju saya dengan pendapat kakaknya Hughes, bahwa seharusnya kitalah yang menyesuaikan dengan kondisi jalanan yang akan kita tempuh.Wah andaikan semua orang bisa memasukkan mindset positif mengubah diri ini. Pasti akan luar biasa.
 
Terlepas dari itu,  saya sangat bahagia dengan konsep kepedulian yang telah dilakukan oleh sahabatku Hughes dalam tindakan nyata untuk membantu dunia pendidikan dengan membekali guru-guru PAUD sehingga menjadi guru yang lebih berkualitas dalam mendidik  anak-anak usia dini.

Dan setuju sekali bahwa kita tidak bisa hanya menyalahkan pemerintah saja, melainkan akan lebih cepat jika kita mau berusaha membantu melalui gerakan nyata, maka perubahan yang kita harapkan akan terealisasi.

Seperti program berbagi, pagi ini dengan guru-guru PAUD binaan KTI Hughes, dimana guru- guru sadar bahwa mereka masih membutuhkan masukan untuk mendidik yang lebih baik, ternyata apa yang saya bagikan sungguh memberikan inspirasi kepada guru-guru bahwa sumber mendidik itu bisa berasal dari mana saja, yang paling penting adalah kita harus kreatif. Segala cara yang sederhana setelah saya paparkan membuat mereka merasakan  bahwa mereka belum menjadi guru-guru yang maksimal.
Kejujuran mereka dalam mengakui kekurangan inilah yang sangat membuat saya bahagia. Ketika guru masih haus akan ilmu, maka kita tidak perlu khawatir dengan kualitas pendidikan seharusnya.
Dengan segala semangat yang menyala nyala, guru-guru itu menjadikan buku saya sebagai inspirasi indah dalam mendidik.

Yess!!!! Generasi emas ada di depan kita...Amin

Kamis, 31 Mei 2012

Hari indah berbagi bersama Bp. Anthony Dio Martin di Radio Smart FM





Sungguh dipengghujung Mei yang indah, pagi ini saya berkesempatan berbagi dengan idola saya, guru saya Bp.Anthony Dio Martin Pakar EQ no 1 di Indonesia, dengan segala kerendahan hati dan ditengah kesibukannya mempersiapkan seminar Internasional "EQ Conference 2012" tanggal 19-20 Juni 2012 di Hotel Ciputra Jakarta, beliau memberikan kesempatan aku untuk berbagi dengan pendengar setianya di Radio Smart FM. Sungguh suatu praktek berlandaskan kecerdasan emosional yang telah diajarkannya kepada kita, sungguh pribadi yang mulia aku bangga mengenal beliau.
Panduan yang cerdas juga sangat terlihat dari seorang host dan adikku yang luar biasa Riri Artakusuma, berkat Riri aku mengerti teknik mengeksplore diri yang lebih “wah” di radio, yang konon kata Riri yang harus “aku banget”.
Gaya dan kekompakan Bp.Antony dan Riri, membuat aku jadi sangat rileks dan bisa berbagi dengan  tenang.
Dari sekian  banyak yang bertanya, saya hanya ingin mengungkapkan rasa bahagia saya yang luar biasa, ternyata kepedulian para Ayah yang begitu menggugah.Dimana selama ini ada konotasi umum seorang suami atau ayah tidak mau peduli, ternyata sedikit demi sedikit  mulai bergeser.
Bukan hanya dari yang bertanya atau yang mengirimkan sms, ternyata yang tertarik untuk membeli buku saya mayoritas adalah bapak-bapak, so saya hanya mau mengajak ibu-ibu dimanapun berada ayo kita bergandengan tangan bersama dengan suami kita untuk bersama  membangun pendidikan yang baik bagi putra putri kita, yang kita mulai dari keluarga.
Tidak ada kata terlambat, lupakan  yang telah berlalu dan mulailah dari sini dan hari ini.
Generasi Emas didepan mata kita melalui “Home Education”  yang bisa didapat dari semua buku-buku yang ditulis oleh saya.













Sampai ketemu di Jakarta International EQ Conference

Senin, 28 Mei 2012

tetesan inspirasi

sebuah testimoni:
"Pagi Melly, semalam saya baru datang dari Jakarta, malah saya baca buku itu di Jakarta. Buku Melly sangat bagus, Patut dibaca orang tua disegala lapisan, terutama untuk guru TK, SD. Saya jadi malu, ingin rasanya muda kembali kumpul bersama anak-anak saya, memulai semua dari awal, tapi sayang mesin waktu itu belum ada, baru ada dalam cerita fiksi. Selama ini memang kita salah, kita mesti jujur pada diri kita sendiri , apa sih maunya kita kepada anak-anak kita ?
apa mereka mau dijadikan foto copy kita yang sudah gagal jadi manusia ini?
contohnya negri ini kan morat-marit " pertanda kita gagal". seperti kata Gibran :" anak kita bukan berasal dari kita dan mereka punya masa depan yang tidak mungkin kita capai meski oleh mimpi kita". KIta lupa tentang itu karena kita egois, buku Melly mengingatkan kita agar kita jujur tentang itu, saya harap buku Melly sampai ke sekolah-sekolah dan banyak dibaca para guru TK& guru SD lebih jauhlagi ke depan tidak ada lagi anak yang dijadikan foto copy orang tuanya.
terima kasih Melly, Selamat berjuang

bapak Peter,
(Pengusaha)







Ikutan topik Lady Gaga akh....


Ramai sekali media dibuatnya, pusing sekali negara dibikinnya, aku jadi heran siapa sih Lady Gaga ?
Yang aku ingat adalah Sarden Gaga, makyus dimasak pedes sepedes-pedesnya, makan dengan nasi panas sepanas-panasnya.
Akhirnya ikutan berusaha cari tahu apa permasalahannya, ternyata simple, hanya ketakutan sebagian orang akan pengaruh dari seorang Lady Gaga. ckckck...sebegitu besar energi dan materi yang terbuang, padahal sangat simple solusinya, kita bisa tidak membeli tiket konsernya, kita bisa pindah chanel tv jika ada berita terkait dan kita bisa tidak membaca berita terkait Lady Gaga di Koran atau media apapun itu.
so, yang penting adalah cara kita menjaga pikiran dan mau dibawa kemana ?
Yuk kita olahraga aja akh...atau sambil sapa-sapa sahabat dan melakukan hal yang lebih bermanfaat untuk hidup kita.

GITU AJA KOK REPOOOT....
(begitu kata GUS DUR, bukan kataku lho..)

Rabu, 16 Mei 2012

Tetesan Inspirasi


Nasib bunga kamboja
Cuaca agak mendung pagi ini ketika aku mulai melakukan akivitas  renangku. Rasanya kesibukan akhir-akhir ini cukup banyak menyita waktu dan energiku. Ditambah lagi sebuah kekuatan yang tak sanggup kubendung walaupun ingin sekali .
Tiba-tiba aku melihat nasib sebuah kembang kamboja kuning yang masih segar tertutup bunga kamboja lain yang sudah layu.dia tidak bisa memberitahukan keberadaaannya karena tertutup , namun yang bisa dilakukan adalah dia bersyukur karena ketutupan itulah yang membuat dia untuk tidak cepat layu .
Sungguh aku mendapat semangat baru dari bunga kamboja yang bisu tak bersuara.





Selamat hari minggu sobat
Seperti biasa,hari mnggu saya berkunjung ke profile sahabat-sahabat, membaca status melihat  foto yg ditampilkannya ,ada rasa bahagia ketika melihat sahabat saya bahagia, ada rasa bangga ketika mereka mencapai prestasi, ada semangat ketika sahabatku semangat dan ada duka jika sahabatku berduka.
Dan mayoritas membuat status  “ Happy Mother’s Day” semoga kita berkesempatan menjadi ibu yang baik dan pantas bagi anak-anak kita.dan punnya kesempatan yang baik untuk membalas segala kebaikan orang tua kita. Semoga kita semua bahagia.




Semakin yakin akan datangnya Generasi Emas
Kemarin sore dalam perjalanan pulang setelah menjemput suami, saya mendapat telpon yang diluar dugaan saya, seorang calon Professor yang sangat saya kagumi karena kecerdasan dan kemurahan hatinya yang selalu memberikan petunjuk serta saran tanpa menyepelekan keberadaan status seseorang .
Pak Soeseno Bong, disela-sela kesibukannya yang luar biasa menjadi dosen dibeberapa perguruan tinggi swasta beliau masih menyisihkan waktu untuk membaca buku ke -3 saya yang sudah dijanjikan untuk memberikan saran atas apa yang harus kami rubah dicetakan berikutnya.
sungguh yang saya dapatkan bukan sekedar saran namun lebih kepada semangat bahwa buku saya bisa jadi tombak untuk penetrasi ke semua segmen pasar, mulai dari yang sangat tinggi pendidikannya sampai yang  terendah sekalipun. Alasannya bahasanya sangat mudah dicerna dan gambar komiknya yang sangat tepat sasaran dengan gaya komunikasi visual yang sedang trend di masa kini. Bahkan anak-anakpun bisa menikmatinya.

Kami mendiskusikan beberapa hal, dan saya pribadi sangat bersyukur atas kejelian beliau dapat mencerna karya saya . Besar harapan karya itu akan menggugah orang tua untuk mempunnyai kecerdasan spiritual dengan kerendahan hati mau menjadi sahabat anak serta tidak enggan belajar dari anak-anak.
Generasi emas yang bahagia ada didepan mata ,jika kita sebagai orang tua mau berubah dari sekarang.

Kamis, 10 Mei 2012

Hari pertama yang begitu luar biasa


     Sungguh semangat ketika pertama kali kami membuat kegiatan peduli dengan dunia pendidikan, dengan memberikan seminar pembuka bagi sekolah yang mau peduli.
Memang tempat yang tersedia hanya 15 orang dan rencana sesuai dengan harapan untuk 15 sekolah sekitar Jakarta Barat.

Pertanyaan mengapa kami mau masuk ke sekolah? Bukannya tugas kami untuk membantu ibu-ibu mengupgrade diri sesuai dengan  Visi kami di Center Of Motherhood  Melly Kiong ini?
Kami tidak melenceng dari visi dan misi kami melainkan kami justru merasa turut membantu dunia pendidikan dengan mengajak orang tua untuk berperan bahwa pendidikan tidak hanya tugas dan tanggung jawab sekolah melainkan juga tanggung jawab orang tua di rumah.

Dan mengingat banyak keluhan sekolah yang sulit membangun kerjasama dengan pihak orang tua, sekalipun sekolah sudah berusaha dengan baik, maka kami merasa bisa berperan disini sebagai jembatan untuk membangun kembali harmonisasi sekolah dengan orang tua.

Dan menjawab banyak persoalan yang timbul dikarenakan acara yang dikreasi oleh pihak sekolah sering tidak tersambungkan dengan baik dimana orang tua merasa kecewa dengan kualitas acara, maka kami sengaja membuat acara free, buat kepala sekolah ( pembuat keputusan) supaya pihak sekolah mau dan serius untuk menjajaki kemungkinan bekerjasama  dengan pihak kami.

Ternyata dari sekolah-sekolah yang mengikuti acra kami sangat setuju dan mendukung kegiatan kami,  sehingga kami menetapkan akan membuat acara serupa setiap bulannya.

Berikut testimoni peserta yang mengikuti acara perdana kami :
Para Kepala Sekolah dan Guru yang luar biasa

 " Apa yang disampaikan sesuatu yang peraktis dan mudah dicerna, khususnya untuk orang awam"
Paulus Pontoh - Saint John School

 " Saya merasa senang sekali mendapat kesempatan untuk mendengarkan sharing ibu Melly Kiong, sangat menyentuh dan memberikan inspirasi bagi saya dan pastinya juaga bagi orang tua lainnya. Semoga ibu selalu diberkati untuk memiliki kesempatan untuk membagikanpengalaman pada banyak orang"
Maria Fransiska - St. John School

" Seminar / pengajaran hari ini sangat bermanfaat bagi saya (sebagai orang tua maupun sebagai guru), dimana sesuatu akan berhasil jika kita (orang tua dan anak, guru dan orang tua) bergandengan tangan dan mendengarkan serta menghargai apa yang diingini anak-anak kita serta ada komunikasi yang baik. Jika kita mau berubah akan menuju arah yang lebih baik. Terima kasih untuk acara seminar ini. Tuhan Yesus memberkati.amin."
Ursula Tuto Hanakin - Sekolah National pluss Holly Angels


"LUAR BIASA!! sederhana tapi sangat menyentuh, membuka pandangan-pandangan yang selama ini terabaikan untuk menciptakan anak-anak yang harmonis itu tidak susah, asal kita mau berusaha, kreatif. Terima kasih ibu Melly, You are excellent !!"
Lina wati - Sekolah National pluss Holly Angels

"Saya sangat terinspirasi dengan seminar ini, sangat bermanfaat dan membuat saya jadi ingin lebih kreatif dan berkreasi lagi, dan ingin men-Share-kannya lagi dengan yang lain. Dari hal-hal kecil yang dapat dilakukan dapat menghasilkan yang luar biasa, Thank you so much bu Melly"
"Keep on grow & shine, God bless you and fam "
K Alodia Yane - Sekolah Bukit Sion

"GOOD! Jadi merefresh kembali bahwa kita perlu berkomunikasi lebih baik dan lebih banyak dengan ortu dan anak, biar gak punya pemikiran-pemikiran sendiri saja, tapi saling mengetahui kondisi masing-masing. Berusaha memahami orang lain dan mencari solusi yang dialami."
Lily - SD Narada

"Apa yang disampaikan ibu Melly sangat menyentuh dan realistis, cara-cara dalam pola asuh yang dipaparkan sangat inspiratif"
Evi Afidah - Lazuardi Cordova Global Islamic school

"Bagus sekali, banyak hal yang saya dapat dari sharing ini, hal-hal yang mungkin dianggap sepele ternyata adalah sebuah yang sangat penting dan dari sharing ini, saya mendapatkan satu pengalaman yang benar-benar kongkret dari pembicara, jadi tidak hanya teori. INSPIRATIF SEKALI "
Iin Nurhidayati - Lazuardi Cordova Global Islamic school




Selasa, 01 Mei 2012

Ikut meramaikan acara lansia di kantor Walikota Jakarta Barat ( 17 April 2012 )



Sungguh saya tidak menyangka  sahabat saya Witri mengajukan saya sebagai pembicara di acara yang cukup resmi di kantornya, awalnya saya hanya pikir dia bercanda,  namun akhirnya saya menangkap keseriusan yang menegangkan. Apa yang harus saya bicarakan dengan orang-orang yang secara usia pasti lebih banyak makan asam garamnya?
Apalagi satu konsekuensi yang saya angkat adalah saya hanya membicarakan yang saya lakukan dan saya ketahui. Tentu ini bukan hal yang gampang, namun sahabatku sudah memperkenalkan terlalu dalam, saya dengan terpaksa mencoba  menyimpulkan beberapa masalah yang terjadi pada orang tua saya dan orang tua-orang tua yang disekitar saya.
Topik yang diambil adalah : "Bahagia di usia senja” , sebuah judul yang indah namun bagi kebanyakan orang itu hanya sebuah fenomena dalam sebuah cerita. Mana mungkin ada kebahagiaan jika orang tua sudah renta, sudah tidak bisa kemana-mana lagi, sudah tidak bisa melakukan  apa-apa lagi. Ternyata tidak serumit yang dibayangkan, prinsipnya sangat simple hidup kita yang kendalikan tentunya dengan iman yang baik dan usaha yang baik.
Tibalah hari H-nya yang membuat saya deg-degan adalah acara dibuka oleh Bp.Walikota yang begitu peduli terhadap orang tuanya,  sungguh membuat saya semakin semangat.
Akhirnya sampailah pada kesempatan saya yang mana sebelumnya saya dipertemukan seorang ibu yang berumur 83 th mantan veteran yang selalu menyelipkan semangat kemerdekaan sungguh membuat diri ini malu dan harus bercermin kembali. Usia yang renta tidak  membuat beliau menyerah, justru membangunkan semangat bagi kami,kaum muda khususnya.


Setelah saya memaparkan materi saya, ternyata apa yang saya risaukan sungguh tak ada gunanya, semua peserta merasa  bersyukur hari itu ada materi yang begitu berarti.
Semoga nilai nilai pembelajaran  yang dikumandangankan  oleh Center Of Motherhood Melly Kiong selalu bersinar sempurna ke segala arah.

Sharing kedua di TK Ricci ( 14 April 2012)





Untuk kedua kalinya setelah sharing tahun lalu, saya diundang kembali karena permintaan orang tua anak anak yang sekolah di TK Ricci. Tentunya ini menjadi kebahagiaan tersendiri, bukan karena aku dipanggil kembali namun ada rasa bahagia karena orang tua mempunyai kesadaran untuk mau belajar kembali.
Saya mendapat informasi sebelumnya bahwa banyak orang tua yang merasa  rugi tidak hadir pada acara sharing pertama, mungkin ini juga dikarenakan  seminar yang dilakukan biasanya adalah hal hal yang terlalu teoritis membuat orang tua bosan. Namun  sekali lagi saya harus mengungkapkan kebahagiaan  saya, karena  setidak tidaknya akan lahir anak anak yang bahagia jika orang tua mengerti bagaimana  mendidik dengan  cinta dan bahagia.
Dalam sesi kedua ini sungguh membanggakan semua materi yang saya paparkan diterima dengan begitu indah dan terlihat bagaimana  sempurnanya ketika mereka  memaparkan kembali disesi akhir acara.
Harapan kami sekali lagi, agar sekolah sekolah sadar bagaimana  berperan kembali membangun hubungan  yang harmonis antara orang tua dengan sekolah.


IGTK di Tiara Kasih





Rapat IGTK  se Cengkareng di Tiara Kasih  Taman Semanan Indah Jakarta Barat

Saya yakin ini bukan suatu kebetulan, ketika  saya mencoba menghubungi Ibu Lia, Kepala sekolah TK Tiara Kasih yang juga adalah pengurus  Ikatan Guru TK se Cengkareng.
Niat awal mau menanyakan  apakah bisa mendapatkan  data sekolah sekolah yang ada disekitar Cengkareng khususnya.
Ternyata apa yang diharapkan  berbonus rupanya, saya malah ditawarkan untuk mengisi acara rapat mereka yang akan dihadiri seluruh anggota IGTK  se-Cengkareng. Akhirnya gayung bersambut dan  tawaran diberikan untuk tanggal 19 April 2012.

Tibalah harinya untuk melakukan  sesuatu sesuai dengan  rencana  Center Of Motherhood  untuk berkiprah  membantu dunia pendidikan, karena  ada kesadaran  tidak cukup hanya sekolah saja yang bertanggung jawab  atas pendidikan  anak-anak, melainkan  orang tua di rumah juga punya tanggung jawab yang lebih besar menurut saya pribadi.
Untuk itulah saya berbagi pengalaman mendidik serta kesadaran  yang semoga bisa ditumbuhkan  oleh para orang tua di manapun  berada dengan  judul
“ Peranan sekolah dan orang tua dalam mempersiapkan mental juang anak di era Globalisasi”
sangatlah tepat.

Ternyata sambutan  sungguh sangatlah luar biasa,  hampir semua guru tidak pernah bermimpi akan memiliki orang tua murid yang mau ikut terlibat dalam dunia pendidikan. Mereka yakin jika orang tua teredukasi dengan baik, tidak mustahil anak-anak didiknya dimasa yang akan datang bisa bertumbuh menjadi lebih baik tentunya.
Sungguh sebuah harapan yang indah, sampai bapak-bapak pengawasnya bersiteguh  dan  meyakini seminar semacam ini harus ada untuk semua sekolah.
Kami selalu terbuka untuk membantu mengembalikan  harmonisasi antara orang tua dengan  sekolah.




Lounching Center of Motherhood


Setelah lama mengamati ,melihat secara langsung perihal kualitas pendidikan yang ada sekarang ini, mendorong diri ini berpikir keras untuk melakukan sesuatu,  sekecil apapun.
Menempuh jalan berdiskusi dengan banyak pihak, baik dari kalangan yang berkecimpung dalam dunia pendidikan langsung maupun tidak, entah mengapa diri ini merasa ada sesuatu yang bisa dilakukan. Sampai akhirnya memberanikan  diri untuk lebih serius meluangkan  waktu dan pikiran untuk berkontribusi membangun sebuah center dengan  harapan  bisa  mengajak kaum wanita terutama  ibu-ibu muda untuk membangun kualitas diri yang lebih baik sehingga mampu  menjadi wanita berkualitas bagi negri ini dan efeknya juga bisa mengurangi kekerasan dalam rumah tangga khususnya pada wanita.

Diskusi yang pertama bersama Pak Daoed Josoef , dimana saya menceritakan keinginan saya tersebut untuk mendirikan "Center Of Mother ", namun ada saran beliau bahwa pada dasarnya semua wanita yang sudah melahirkan  adalah seorang ibu, namun seberapa banyak ibu yang mau jadi ibu yang keibuan bagi anak anaknya itu yang masih dipertanyakan, beliau mengumpamakan dengan keberadaan salon kecantikan untuk  mempercantik wanita dari luar itu bertumbuh dimana-mana, namun tidak ada tempat untuk menjadi seorang ibu yang baik, sehingga menurut beliau nama yang lebih tepat adalah Center Of Motherhood Melly Kiong dengan  harapan  pertumbuhannya akan sedasyat salon kecantikan. Setelah saya merenungi  perumpamaan tersebut  dan mencocokan  dengan kondisi yang ada, akhirnya sayapun menyepakati nama :
“ Center Of Motherhood Melly Kiong “
  dan sekaligus bermimpi suatu hari akan menjadi pusat pembelajaran  dan pengembangan diri yang nyata bagi kaum ibu-ibu.

Adapun rencana  kegiatan kami konsentrasikan  ke berbagai bidang anatar lain :

  • -        Parenting dan Family education
  • -        Memasak  menu sehat buat keluarga
  • -        Membuat jajanan sehat yang mudah dan sederhana 
  • -        Menyulam sampai menghasilkan karya
  • -        Melukis di kaos
  • -        Merias  diri sebagai wanita Indonesia
-        Dan masih banyak lagi kegiatan  yang akan  kami sesuaikan dengan kebutuhan dan minat .

Keunikan yang kami tawarkan  adalah membangun  wanita yang mandiri dan  mempunyai kesadaran  akan  sebuah perubahan yang harus dimulai dari diri sendiri.

Akhirnya kami memutuskan  acara syukuran  kantor kami diadakan pada tanggal 28 April 2012 yang masih dalam suasana  semangat Kartini yang tiada henti dalam mengabdi dan berjuang demi wanita Indonesia.

Saya pribadi menganggap hari itu adalah hari yang sangat special  yang terukir indah dalam hidup saya, keluarga saya dan keluarga Indonesia, karena ada dua sosok  yang luar biasa turut memberikan  restu atas niat tulus  kami yaitu Bp.Daoed Josoef dan Drs Suyadi atau lebih dikenal Pak Raden serta  mama, mama dan papa mertua, suami Tatang Widjaya serta anak anak tercinta Julian dan Matthew, semua sahabat sahabat yang luar biasa dan keluarga besar yang  sangat membanggakan .
Besar harapan  kami  Center ini bisa memberikan  sumbangsih bagi masyarakat sekitar yang berdampak bagi masyarakat luas.




Pada kesempatan yang berharga ini juga dipakai sebagai momen peluncuran buku ke 3 saya yang berjudul :
“ Guru guru kecilnya Melly Kiong “ dimana buku ini menempati urutan teratas dengan kecerdasan spiritual yang baik dari orang tua sehingga mempunyai kerendahan hati dan mau belajar dari anak anak. Kerendahan hati orang tualah yang akan menjadi kunci harmonisasi bagi hubungan anak-anak dengan orang tua.
Harapan kami semoga orang tua seluruh Indonesia mau berubah demi generasi yang lebih baik bagi Indonesia.

Doa restu selalu kami harapkan





Rabu, 18 April 2012

Kreatif mendidik anak bagi ibu bekerja


Banyak sekali ibu bekerja yang merasa bersalah telah meninggalkan buah hatinya dirumah. Namun disisi lain ada tuntutan yang menyebabkan seorang ibu harus bekerja. Atas dasar itulah saya, Melly Kiong mencoba mengantisipasi dengan segala cara agar pengalaman masa kecil dengan seorang ibu yang tidak tahu bagaimana mencari nafkah tidak terulang kembali dalam kehidupan keluarga saya yang sekarang.


Dalam kesempatan ini saya mengajak peranan seluruh orangtua dan kepeduliannya bahwa sebagai seorang ibu yang bekerja, tidak cukup kita sadari menyerahkan seluruh tanggung jawab kepada pihak sekolah. Karena perlu kita sadari bahwa hanya 25% anak kita ada di sekolah, namun 75% anak kita ada dirumah dan dilingkungan.


Jadi peranan orang tua tetaplah yang utama dan alangkah baiknya sebagai orang tua kita bisa membina kerjasama yang indah bersama guru di sekolah, kesempatan ikut seminar dan acara-acara disekolah adalah kesempatan terbaik yang tidak pernah saya kesampingkan, karena bagi diri saya kesempatan itulah kita bisa membangun komunikasi dengan guru-guru tentang perkembangan mengenai anak-anak kita.


Akhir kata saya himbau kepada seluruh orang tua dimanapun berada, mari gunakan kesempatan menjadi orang terdekat bagi anak-anak kita sebelum kita mengeluh mereka menjauh. Banyak orang sukses karena mereka sangat mencintai dan menghormati orang tuanya, dan jika menginginkan anak kita sukses, maka marikah kita menjadi orang tua yang bisa dicintai dan dihormati oleh anak-anak kita. Jangan selalu melihat sisi kekurangan anak kita, tetapi galilah dengan kasih, pasti kita akan menemukan mutiara dalam diri mereka.

Senin, 16 April 2012

Komunitas Ibu profesional




Rasanya belum lama saya diperkenalkan oleh Abah Rama Royani kepada seorang ibu yang
sangat luar biasa yang bernama Septi, saya hanya diperkenalkan sebatas informasi bahwa
beliau adalah ibu pencetus jarimatika dan ditambah bumbu sangat luar biasa.
Tidak banyak lagi yang saya dapatkan, lalu kami diberi kesempatan tukaran pin BB sama Abah,
hanya sebatas itu.

Tidak lama kemudian saya di bbm sama Mbak Septi minta saya berkenan menjadi dosen
umum bagi komunitasnya yang diberi nama komunitas ibu profesional.

Pertama kali mendengar kalimat ibu-ibu profesional, pikiran saya terbayang kelompok ibu
ibu yang bekerja dikantoran atau pengusaha-pengusaha yang sangat sibuk sampai tidak
punya waktu, ternyata bukan mereka terdiri dari ibu-ibu rumah tangga yang sangat sadar akan
peranan mereka dalam kehidupan keluarga inti mereka dan mereka mau berubah dengan
aktif belajar memperbaiki diri setelah itu melakukan sesuatu buat lingkungan sekitar bahkan
bagi negara.

Namun ketika tanggal 9 April 2012 saya diberikan kesempatan untuk berbagi dengan
komunitas ibu  profesional disekolah milik Ibu Septi dan keluarga.


Sebelum saya lanjut bercerita tentang sharing saya dengan ibu-ibu profesional, saya akan
bercerita tentang kekaguman saya pada keluarga Ibu Septi yang kadung membuat saya
sangat terkesan.
Pertama jemput saya di airport saya sudah merasakan kehangatan dari pasangan suami
istri yang begitu melegakan, suaminya yang bernama Dodiek Maryanto yang sangat ramah
membuat keteganganku mencair, rasanya kami bukan baru kenal melainkan sudah lama
sekali tetapi baru dipertemukan kembali, satu kalimat keramahan bukan hanya saya
dapatkan dari suami istri ini, melainkan juga anak-anaknya yang sangat manis dikesan
pertama kali saya bertemu.
Elan, begitu panggilan keren bungsunya membuat saya sangat terpesona dengan logat
Jawanya begitu penuh dengan sopan santun dalam bertutur kata. Enes dan Ara dengan dua
gadis cantiknya yang sangat tergambar kedewasaan berpikir dan bertindak. Rasanya bangga
sekali saya punya kesempatan bermalam bersama keluarga ini.
Ada satu yang sangat saya rasakan dalam proses pendidikan keluarga bagi anak-anaknya,
ternyata Homeschooling yang diterapkan sungguh membuah saya berubah pandangan dari
yang selama ini saya lihat dari pelaku homeschooling umumnya.
Pokoknya, intinya adalah mereka itu keluarga yang sungguh sangat saya kagumi, dengan segala hormat dan sayangku sebagai saudara.

Keesokan harinya saya harus berbagi dengan komunitas ibu profesional yang akan berkumpul di sekolah mereka. Sungguh saya merasa tersanjung ternyata sudah ada beberapa penggemar saya yang pernah mengenal saya lewat majalah Nakita.
Suasana yang terbangun sungguh membuat saya terpesona, terutama bagaimana luar
biasanya semangat belajar dari ibu-ibu profesional tersebut walaupun itu adalah hari libur
panjang, ada yang berasal dari luar Salatiga juga lho .

Setelah sharing selesai, satu kata yang saya simpan sampai saat ini adalah saya begitu yakin
semangat ibu-ibu profesional dengan program kuliah yang begitu luar biasa ini sungguh
akan membangun Indonesia yang luar biasa lewat peran nyata komunitas ini yang begitu
semangat bukan hanya di Indonesia , melainkan sampai ke mancanegara termasuk Singapura
dan Malaysia.
Sungguh bangga dan saya berjanji untuk lebih banyak belajar dari komunitas ini terutama
semangat belajarnya yang tiada henti.
Dan mereka juga memberikan apresiasi bahwa apa yang sudah mereka dapatkan dari
sharing saya adalah bekal yang akan menambah khazanah dalan usaha meningkatkan
kualitas hidup mereka terutama dalam kualitas menjadi orang tua yang diidamkan oleh anak-
anaknya.

Semoga komunikasi dan silahturahmi ini tetap berjalan sesuai dengan program 6 pilar buku
untuk keluarga yang sudah dipersiapkan.