Tuhan memberikan saya kesempatan pertama bertemu Ibu Melly, dalam suatu rapat
pembentukan suatu organisasi baru, dimana saya diminta untuk menjadi EO-nya.
Ketika Ibu Melly berbicara memperkenalkan dirinya di forum, menceritakan kegiatan-
kegiatannya dan buku-bukunya, saya berfikir, apa ya maksud Tuhan mengirimkan saya
untuk bertemu orang ini.
Tidak ada kesamaan sedikitpun antara saya dengan beliau. Dalam kehidupan saya
sehari-hari yang ada dipikiran saya selain mengurus keluarga, bergaul di lingkungan
dalam kurun atau koridor waktu yang biasa-biasa saja, dan mengurus pekerjaan yang
judulnya bisnis, bisnis dan bisnis.
Tapi ibu Melly, melalui tindakannya yang sederhana dalam mendidik anak, mendirikan
Yayasan Rumah Moral, keinginan yang ingin beliau capai sedemikian besarnya, yaitu
untuk membangun negeri ini. Wow…
Dan saya menerima sinyal yang dikirimkan Tuhan untuk saya. Saya mengikuti
gelombang pesanNya. Sehingga frekuensi saya semakin dekat dengan Ibu
Melly. Dan di suatu kesempatan, saya diundang ke rumah beliau, dan Ya
Tuhannnnn…..terbentang di depan saya cara-cara sederhana yang digunakan beliau
dalam mendidik, menyayangi dan berbagai dengan ke dua putranya.
Saya pikir, selama ini sayalah ibu yang paling hebat bagi anak-anak saya, ternyata,
saya baru menyadari bahwa banyak hal-hal penting yang mendasar, yang dibutuhkan
oleh anak-anak saya maupun saya sendiri, tidak saya berikan pada anak-anak saya.
Hal-hal yang dekat bahkan hal-hal yang ada pada diri saya sendiri. Seperti kata
pepatah, buah jatuh tidak jauh dari pohonnya. Hal ini saya saya tidak pahami juga
sebelumnya.
Di kesempatan lain, saya menghadiri seminar ibu Melly, dan voila….saya mulai
mendapatkan cara-cara kreatif yang beliau bagikan, yang bisa saya terapkan dalam
keseharian bersama anak-anak saya.
Saya yakin, bersama saya, terdapat ribuan ibu-ibu yang selama ini sama seperti saya,
tidak dan belum mengetahui bahwa pondasi paling penting dalam pendidikan anak
berawal, tertanam dan berkembang terus berkembang dari dalam keluarga, sehingga
harumnya semerbak mendunia.
Pondasi paling penting bukan berasal dari teknologi, lingkungan maukun kemajuan
jaman yang terlalu pesat.
Banyak orang tua yang berfikir terlalu jauh dalam mendidik anak, padahal sebenarnya
cara-cara kreatif dalam mendidik anak, berbagai pengalaman dan menyayangi anak,
ada dalam diri kita sendiri.
Saya, mensyukuri Nikmat dan Anugrah Tuhan yang telah mempertemukan saya
dengan Ibu Melly, bagaimana dengan anda ibu-ibu Indonesia?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar