Senin, 28 Mei 2012

tetesan inspirasi

sebuah testimoni:
"Pagi Melly, semalam saya baru datang dari Jakarta, malah saya baca buku itu di Jakarta. Buku Melly sangat bagus, Patut dibaca orang tua disegala lapisan, terutama untuk guru TK, SD. Saya jadi malu, ingin rasanya muda kembali kumpul bersama anak-anak saya, memulai semua dari awal, tapi sayang mesin waktu itu belum ada, baru ada dalam cerita fiksi. Selama ini memang kita salah, kita mesti jujur pada diri kita sendiri , apa sih maunya kita kepada anak-anak kita ?
apa mereka mau dijadikan foto copy kita yang sudah gagal jadi manusia ini?
contohnya negri ini kan morat-marit " pertanda kita gagal". seperti kata Gibran :" anak kita bukan berasal dari kita dan mereka punya masa depan yang tidak mungkin kita capai meski oleh mimpi kita". KIta lupa tentang itu karena kita egois, buku Melly mengingatkan kita agar kita jujur tentang itu, saya harap buku Melly sampai ke sekolah-sekolah dan banyak dibaca para guru TK& guru SD lebih jauhlagi ke depan tidak ada lagi anak yang dijadikan foto copy orang tuanya.
terima kasih Melly, Selamat berjuang

bapak Peter,
(Pengusaha)







Ikutan topik Lady Gaga akh....


Ramai sekali media dibuatnya, pusing sekali negara dibikinnya, aku jadi heran siapa sih Lady Gaga ?
Yang aku ingat adalah Sarden Gaga, makyus dimasak pedes sepedes-pedesnya, makan dengan nasi panas sepanas-panasnya.
Akhirnya ikutan berusaha cari tahu apa permasalahannya, ternyata simple, hanya ketakutan sebagian orang akan pengaruh dari seorang Lady Gaga. ckckck...sebegitu besar energi dan materi yang terbuang, padahal sangat simple solusinya, kita bisa tidak membeli tiket konsernya, kita bisa pindah chanel tv jika ada berita terkait dan kita bisa tidak membaca berita terkait Lady Gaga di Koran atau media apapun itu.
so, yang penting adalah cara kita menjaga pikiran dan mau dibawa kemana ?
Yuk kita olahraga aja akh...atau sambil sapa-sapa sahabat dan melakukan hal yang lebih bermanfaat untuk hidup kita.

GITU AJA KOK REPOOOT....
(begitu kata GUS DUR, bukan kataku lho..)

1 komentar:

  1. "tidak ada lagi anak yang dijadikan foto copy orang tuanya." betul juga ya bu, saya juga ingin anak saya lebih sukses dari saya dan saya tidak mau anak saya seperti saya, secara tidak sadar sering saya mengarahkan anak seperti saya. terima kasih sudah berbagi bit.ly/16xoQMd

    BalasHapus